Minggu, 25 November 2012

ANATOMI DAN FISIOLOGI DARAH


ANATOMI DAN FISIOLOGI DARAH
A.    PENGERTIAN DARAH

Darah berasal dari kata “haima”,bahasa yunani  yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.. Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh.temperature 38°C, dan pH 7,37-7,45.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
B.     FUNGSI DARAH
·         Fungsi transport
1.      Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.
2.      Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3.      Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4.      Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5.      Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu

·         Fungsi regulasi
1.       Menjaga suhu temperatur tubuh
2.      Mengatur keseimbangan asam basa tubuh

·         Fungsi pertahanan tubuh
1.      Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku








C.     KOMPONEN PENYUSUN DARAH
Komposisi darah :
Plasma 55 % dari volume darah
Sel darah 45 % dari volume darah
Bagian darah
Air
91%
Protein
3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinogen)
Mineral
0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium dan zat besi)
Bahan Organik
0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino)

1)      PLASMA DARAH
Plasma darah adalah komponen terbesar dalam darah. Fungsi plasma darah adalah Mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Dan menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibody.
Plasma darah terdiri dari :
·         Air : 91%
·         Protein plasma darah : 7%
·         Komponen lainya
·         Asam amino, lemak, glukosa, urea, garam,à0,9% 
·         Hormon, antibody.à0,1%

Protein plasma
·         Mencapai 7% dari plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yang utama :
ü  a. Albumin adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin di sintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah. mempertahankan tekanan osmotik agar normal (25 mmHg)
ü  b. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma.
è Alfa dan beta globulin disintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormone, berbagai subtrat, dan zat penting lainnya.Gamma globulin (immunoglobulin) fungsi utama berperan sebagai antibody
ü c. Fibrinogen membentuk sekitar 4% protein plasma, disintesis di hati dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah.







2)      SEL – SEL DARAH
1.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLDfzVZjpq3dn298zDW2MD1rSk7TbNHfuE7MTL41pYYZ1GiB5oAtjIMRJBcLAYk16u7Tb_AQ9nxU9FfxgVxK7Sj5eZoZf-5OmO0MNDB8FiJyJPvbfUwDIuHPfsSrPJcGgzl9Ox7_BB-ow/s320/1.JPGSel Darah Merah
Sel darah merah atau eritrosit adalah merupakan cakram bikonkaf yang tidak berinti yang berdiameter  8m, tebal bagian tepi 2m pada bagian tengah tebalnya hanya 1 m atau kurang. Karena se itu lunak dan lentur maka dalam perjalanannya melalui mikrosirkulasi konfigurasinya berubah. Stroma bagian luar yang mengandung protein terdiri dari antigen kelompok A dan B serta Rh yang menentukan golongan darh seseorang. Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin (Hb) yang mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan Ph normal melalui serangkaian dapar intraseluler. Molekul- molekul Hb terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida (globulin) dan 4 gugus hem, masing- masing mengandung sebuah atom besi. Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas yang sangat sempurna.
Jumlah sel darah merah kira- kira per milimeter kubik darah pada rata- rata orang dewasa dan berumur 120 hari. Keseimbangan yang tetap di pertahankan antara kehilangan dan penggantian sel darah setipa hari. Pembentukan sel darah merah di rangsang oleh hormone glikoprotein, eritroprotein, yang di anggap berasal dari ginjal. Pembentukan eritoproteindi pengaruhi oleh hipoksia jaringan yang di pengaruhi factor- factor seperti perubahan O2 atmosfir, berkurangnya kadar O2 dalam arteri, dan berkurangnya konsentrasi hemoglobin. Eritoprotein merangsang sel induk untuk memulai proliferasi dan pematangan sel sel- sel darah merah. Selanjutnya, pematangan tergantung pada jumlah zat- zat makanan yang cocok seperti Vitamin B12, asam folat, protein- protein, enzim- enzim, dan mineral seprti besi dan tembaga.
o   Haemoglobin
Haemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah, suatu protein yang mempunyai berat molekul 64.450. Sintesis haemoglobin dimulai dalam pro eritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit, karena ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit mungkin haemoglobin selama beberapa hari berikutnya. Tahap dasar kimiawi pembentukan haemoglobin. Pertama, suksinil KoA, yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan glisin untuk membentuk molekul pirol. Kemudian, empat pirol bergabung untuk membentuk protopor firin IX yang kemudian bergabung dengan besi untuk membentuk molekul heme. Akhirnya, setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang yang disebut globin, yang disintetis oleh ribosom, membentuk suatu sub unit hemoglobulin yang disebut rantai hemoglobin. Terdapat beberapa variasi kecil pada rantai sub unit hemoglobin yang berbeda, bergantung pada susunan asam amino di bagian polipeptida. Tipe-tipe rantai itu disebut rantai alfa, rantai beta, rantai gamma, dan rantai delta. Bentuk hemoglobin yang paling umum pada orang dewasam, yaitu hemoglobin A, merupakan kombinasi dari dua rantai alfa dan dua rantai beta.     
Pembentukan hemoglobin terjadi pada sumsung tulang melalui semua stadium pematangan. Sel darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit dari sumsung tulang. Retikulasot adalah stadium terakhir dari perkembangan sel darah merah yang belum matang dan mengandung jala ysng terdiri dari serat- serat reticular. Sejumlah kecil hemoglobin masih di haslikan selama 24 jam sampai 48 jam pematangan; retikulim kemudian larut dan menjadi sel darah merah yang matang.
fungsi sel darah merah atau eritrosit adalah:
a. Sel-sel darah merah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen.
b. mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
c. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion bikarbonat dan haemoglobin merupakan buffer asam-basa.
d. Pengatur suhu tubuh
Kadar normal hemoglobin
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.

Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasin :
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan: 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

o   Proses pengahancuran Sel darah merah   
Waktu sel adarah merah menua, sel ini menjadi lebih kaku dan lebih rapuh, akhirnya pecah.  Hemoglobin difagositosis terutama di limpa, hati, dan sumsung tulang, kemudian di reduksi menjadi globin dan hem, globin kemudian masuk kembali sumber asam amino. Besi di bebaskan dari hem dan sebagian besar di angkut oleh protein plasma tranferin ke sumsung tulang untuk pembentukan sel darah merah baru. Sisa besi di simpan di dalam hati dan jaringna tubuh laindalam bentuk feretindan hemosiderin, simpanan ini akan di gunakan lagi di kemudian hari (Guyton, 1981). Sisa hem di reduksi menjadi karbon monoksida (CO) dan bileverdin. CO ini di angku dalm bentuk karboksi hemoglobin. Dan di keluarkan melalui paru- par. Bileverdin di reduksi menjadi bilirubun bebas yang perlahan di keluarkan ke dalam plasma, dimana bilirubin bergabung ke dalam albuminplasma kemudian di angkut ke dalam sel- sel hati untuk diekskresi ke dalam kanalikuliempedu (Robinson, 1983) Bila da penghancuran aktif sel- sel darah merah seperti pada hemolisis, pembebasan jumlah bilirubun cepat ke dalam cairan ekstraseluler menyebabkan kulit dan konjungtiva terlihat kuning keadaan ini di sebut ikterus (Guyton, 1981).Terjadi awal masa embrional, sebagian besar pada hati dan sebagian kecil pada limpa. Pada minggu ke 20 masa embrional mulai terjadi pada sumsum tulang.Semakin besar janin peranan pembentukan sel darah terjadi pada sumsum tulang .Setelah lahir semua sel darah dibuat disumsum tulang, kecuali limposit yang juga dibentuk dikelenjar limpe, thymus dan lien. Setelah usia 20 tahun sumsum tulang panjang tidak memproduksi lagi sel darah kecuali bagian proximal humerus dan tibia.
2.      Sel darah putih
Leukosit atau sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih.
Leukosit berfungsi sebagai:
a. pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe;
b. sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut.
Klasifikasi leukosit. Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah, yang di bedakan berdasarkan ukuran, bentuk nukleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang mempunyai granula sitoplasma disebut granulosit, dan sel yang tidak mempunyai granula disebut agranulosit.

A. Granulosit merupakan Sel yang mempunyai granula sitoplasma
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-9MeJTKa3uRfoLMCNWAev6g1K2h9il_oVJlBKii_lSh7bCGSimbavrBJlaxw08sQghICTfPpO1yH7cmK4YKQ16m1h344kN0mYris6s0M1kh9eyXmPcRLuPDluTFFMvlrzdjTR7tzDcM/s400/2.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFZ0eohwQe03WtL-9mD4WyNBYj_HNlD5oJ7tPDQktTsaLJFVgRq7QGaucz6jA9IJoQMcxJmdE73UOs-fPTgX5vD3l2gF80ECjKnvTLkNK6jsl64ZYwD21sl9zmEjpz_p5diDXSI5n48i8/s400/3.jpg
B. Agranulosit merupakan sel yang tidak mempunyai granula didalamnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8sXLro4524i6NEHHv-xwWLAFFZtGE04JzBGeqk5G8sZaDAwJvLaTYzvJUf-5sXP7LDPVhrhfLGilAgcdZF8m-UFTiexGtBUYgYnmJ8gzt-r6izEo_FWWi7whFfWVijGEkU6hj17EB-sI/s320/4.jpg
ada dua jenis limposit
                - limposit-T, diaktifkan o/ timosin dalam kel timus
                - limposit-B, diaktifkan dalam jaringan limpoid.
                Sebagian beredar dalam darah dan lainnya menetap di jaringan limpoid, bila limposit aktif bertemu anti gen maka masing2 dapat berkembang menjadi sel efektor yang menghadapi anti gen itu dan sel memori yang menetap dalam jaringan limpoid (apabila serangan kedua, sudah dikenali).

3.      proses pembekuan darahKeping darah
Kepingan darah atau trombosit berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm3. Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nucleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam sumsum tulang. Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian pendarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul pendarahan yang terus- menerus. 
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat di dalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.
Jumlah normalnya berkisar antara 200.000 – 350.000 per mm3 darah.
                - Fungsinya : berkaitan pembekuan darah. Pada penyakit demam berdarah, jumlahnya sangat menurun (dikatakan trombositopeni) dan pasien cenderung berdarah dibawah kulit (purpura) atau di selaput lendir.

Proses pembekuan darah

Jika berbicara mengenai pembekuan darah, tentu saja bukan seperti membeku pada es, namun lebih pada mengeras dan menjadi sel yang bersatu. Hal ini dikarenakan dalam darah terdapat sel-sel yang dapat membentuk jaringan secara cepat. Inilah kenapa disebut membeku karena darah yang cair itu dapat seolah-olah “mengeras” dengan cepat.Namun proses ini terjadi jika terdapat jaringan tubuh yang rusak, yang mengakibatkan darah keluar dari pembuluh darah. Bila tidak, darah hanya akan beredar menyuplai zat-zat yang dibutuhkan oleh organ tubuh. Dalam proses pembekuan darah, ada beberapa zat yang dibutuhkan, yakni trombosit atau keping darah, fibrinogen, protrombin, kalsium dan vitamin K.
Ketika luka terjadi yang mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh, merobek pembuluh darah hingga darah keluar, maka hati akan menggenjot produksi komponen yang ada di trombosit maupun plasma darah yang bernama fibrinogen. Fibrinogen adalah sebuah glikoprotein yang ada dalam plasma darah dalam bentuk cairan dan trombosit dalam bentuk granula yang semuanya dihasilkan oleh hati. Fibrinogen ini yang kemudian melakukan proses koagulasi darah dan meningkatkan viskositas darah. Proses ini akan menghasilkan trombin dan protrombin dengan bantuan CA2+ dan vitamin K. Trombin yang terbentuk akan memecah fibrinogen menjadi benang fibrin. Bersamaan dengan proses ini, terjadi pengendapan LDL yang memacau proses terbentuknya plak dan memicu agregasi trombosit yang pecah mengeluarkan trombokinase untuk merubah protrombin menjadi trombin dan proses kembali ini menyebabkan semakin banyaknya benang fibrin yang terbentuk.
skema proses pembekuan darah
gambar skema proses pembekuan darah
Benang fibrin yang terbentuk lantas menjalin kembali sel-sel yang terkoyak sehingga menutup jalan keluarnya darah. Fibrinogen akan bertahan hingga sel di sekitarnya membelah diri dan menutup luka yang terjadi. Fibrinogen berperan seperti jembatan molekul dalam interaksi antar sel ketika bereaksi dengan inflamasi atau luka. Demikian adalah proses pembekuan darah yang penting bagi tubuh manusia. Hal yang sepertinya sederhana, padahal melibatkan proses yang rumit dan berliku.







D.    SIFAT DARAH




E.     SISTEM SIRKULASI DAN ALIRAN DARAH
1.      Peredaran Darah Kecil (sirkulasi pulmonal)
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
http://3.bp.blogspot.com/-x1tAe9XCsT4/T4j3dEANlXI/AAAAAAAAAH0/z0bE7XFlRPs/s400/Peredaran+darah.jpg

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Peredaran Darah Besar

Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darak ke gabian-bagian tubuh tertentu.
Arteri ini bercabang dan beranting menjadi arteriol yang mengantarkan darah ke tissu sel. Arteriol membentuk cabang-cabang yaitu kapiler, tempat pertukaran zat antara tissu sel dengan pembuluh darah terjadi. Lalu kapiler bersatu di venula. Venula-venula bersatu menjadi vena yang membawa kembali darah ke jantung. Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. 
http://1.bp.blogspot.com/-MI59Wr6PGAI/T4j3iR3FAVI/AAAAAAAAAH8/ln-YHObmBvc/s400/Peredaran+darah2.jpg

Sirkulasi Portal
Darah dari lambung, usus, pankreas dan limpa dikumpulkan oleh vena porta (pembuluh gerbang) didalam hati. Vena ini bercabang membentuk kapiler-kapiler yang bersatu dengan kapiler-kapiler arteri hepatika. Kemudian darah dibawa menjelajahi organ hati dan dikumpulkan oleh vena hepatika. Vena ini mengantarkan darah ke vena kava inferior dan masuk ke jantung


F.      KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Kelainan pada system peredaran darah manusi dapat terjadi karena bawaan sejak lahir,kecelakaan,dan penyakit-penyakit tertentu dalam waktu yang lama. Penyakit akan terjadi organ tubuh jika terjadi infeksi,sementara sistem pertahanan sudah tidak sanggup menanggulanginya. Kelainan dan penyakit pada system peredaran darah manusia antara lain:
A.anemia
Anemia merupakan kondisi kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin

B.polisitemia
Polisitemia di tandai dgn meningkatnya eritrosit melebihi normal,sehingga darah menjadi kental.menaikan viskonsitas, dan menurunkan kecepatan aliran darah 

C.leukimia
Leukimia (kankerdarah) terjadi karena sel darah putih aktif membelah,sehingga produksi leokosit terlalu banyak dan kemudian menahan sel darah merah.

D.hemofilia
Hemophilia merupakan penyakit darah sukar membeku.penderita dapat kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil,penyakit ini bersifat menurun

E.tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya lebih tinggi dari 80 mmHg. Pada hipertensi otot jantung bekerja lebih keras yg akhir nya membesar khususnya bilik kiri dan dapat mengakibatkan gagal jantung,pendarahan otak (stroke),pecahnya pembuluh kapiler jantung dan pecah nya pembuluh darah retina 

F.tekanan darah rendah (hipotensi)
Hipotensi terjadi jika sistol darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastol kurang dari 80 mmHg. Penderita hipotensi dapat mengalami pingsan

G.varises
Varises merupakan pelebaran /pembesaran vena akibat tidak lancar nya aliran darah menuju jantung,akibat nya darah terkumpul di vena 

H.atherosklerosis dan arteriosklerosis
Atherosklerosis  merupakan penimbunan lemak pada arteri sedangkan arteriosklerosis adalah penimbunan zat kapur/kalsium di dinding arteri sehingga mengeras


Tidak ada komentar:

Posting Komentar